Didalam industri perkayuan baik itu di perusahaan furniture atau woodworking,terkadang dibutuhkan lem/perekat baik untuk membuat panjang kayu atau membuat papan kayu sesuai kebutuhan.
Seperti diketahui batang kayu yang baru di tebang, masih membutuhkan proses yang begitu panjang,sampai kita mendapatkan kwalitas kayu yang kita inginkan.
Disini akan kita berbagi pengalaman mengenai teknik pemakaian lem kayu untuk industri furniture.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar mendapatkan kwalitas laminasi yang sempurna.
1. Persiapan bahan kayu
Sebaiknya kayu yang akan di laminasi mempunyai density /berat jenis yang sama,seperti kayu mahoni dengan mahoni,jati dengan jati.
permukaan kayu harus di serut,biasanya melalui mesin double planner/moulding,untuk menghasilkan permukaan kayu yang presisi,tidak bergelombang dan rapat.
diusahakan warna dan serat kayu sama.
2. Kelembaban kayu ( moisture content )
Kelembaban kayu ( mc ) adalah kandungan air didalam kayu.Kayu setelah proses sawmill masih dalam keadaan basah, sehingga harus di keringkan terlebih dahulu di ruang oven ( kiln dry ).
Tujuan dari pengeringan kayu adalah untuk mengurangi kadar air dalam kayu,sehingga waktu proses laminasi kayu tidak ada pergerakan/menyusut dan tidak ada perubahan bentuk/melengkung.
Kadar air dalam kayu ( mc ) yang dibutuhkan untuk industri furniture sekitar 8 - 12 %, selisih mc satu dengan lainnya berkisar 2 %.
3. Jenis lem yang gunakan
Ada beberapa jenis lem yang digunakan untuk proses laminasi kayu,yaitu :
A. Lem PVAc ( lem putih )
Adalah lem polyvinnyl acetate yang bisa di katakan lem multiguna,karena banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi,baik di industri kayu,kertas,dll.
lem pvac di bagi beberapa tingkatan yang di golongkan dengan standart D1,D2,D3 atau D4.Kami akan jelaskan tingkatan tersebut sebagai berikut :
Standart D1 : lem pvac dengan kadar solid content dibawah 20%,biasanya
banyak digunakan untuk lem kertas biasa.
Standart D2 : lem pvac dengan kadar solid content 20 - 35 %,dimana lem
tersebut tidak tahan dengan kelembaban air yang tinggi.
Standart D3 : lem pvac dengan kadar solid content diatas 40 %,lem dengan
standart ini mempunyai kelebihan tahan terhadap
air/kelembaban setelah kering.
Lem dengan standart ini biasanya di gunakan untuk
pemasangan flooring di luar ruangan.
Standart D4 : lem dengan standart ini adalah lem pvac yang paling tinggi
kwalitasnya,karena lem jenis ini disamping tahan dengan air
juga tahan terhadap suhu tinggi ( 80 derajat celcius ) .
B. Lem EPI ( emulsion polymer isocyanate )
Lem jenis ini terkenal dengan lem 2 komponen,karena menggunakan campuran hardener dengan perbandingan 1000 grm : 150 grm.
Kelebihan lem jenis ini adalah tahan terhadap 4 musim, baik daerah panas maupun dingin.lem jenis ini mempunyai standart D4 Boil test,karena dalam standart test nya direbus pada temperature 100 derajat celcius selama 4 jam,kemudian direndam air suhu normal,lalu dimasukkan oven 70 derajat selama 18 jam.
lem ini banyak digunakan di industri perkayuan,baik furniture,flooring maupun woodworking lainnya.
sebagai referensi kita menggunakan lem dengan merk YONA-ADHESIVE dengan type Yona Bond 4700 dan hardener 47,karena banyak digunakan di berbagai pabrik furniture (www.yona-adhesive.com)dan kwalitasnya cukup bagus.
Seperti diketahui batang kayu yang baru di tebang, masih membutuhkan proses yang begitu panjang,sampai kita mendapatkan kwalitas kayu yang kita inginkan.
Disini akan kita berbagi pengalaman mengenai teknik pemakaian lem kayu untuk industri furniture.
Ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan agar mendapatkan kwalitas laminasi yang sempurna.
1. Persiapan bahan kayu
Sebaiknya kayu yang akan di laminasi mempunyai density /berat jenis yang sama,seperti kayu mahoni dengan mahoni,jati dengan jati.
permukaan kayu harus di serut,biasanya melalui mesin double planner/moulding,untuk menghasilkan permukaan kayu yang presisi,tidak bergelombang dan rapat.
diusahakan warna dan serat kayu sama.
2. Kelembaban kayu ( moisture content )
Kelembaban kayu ( mc ) adalah kandungan air didalam kayu.Kayu setelah proses sawmill masih dalam keadaan basah, sehingga harus di keringkan terlebih dahulu di ruang oven ( kiln dry ).
Tujuan dari pengeringan kayu adalah untuk mengurangi kadar air dalam kayu,sehingga waktu proses laminasi kayu tidak ada pergerakan/menyusut dan tidak ada perubahan bentuk/melengkung.
Kadar air dalam kayu ( mc ) yang dibutuhkan untuk industri furniture sekitar 8 - 12 %, selisih mc satu dengan lainnya berkisar 2 %.
3. Jenis lem yang gunakan
Ada beberapa jenis lem yang digunakan untuk proses laminasi kayu,yaitu :
A. Lem PVAc ( lem putih )
Adalah lem polyvinnyl acetate yang bisa di katakan lem multiguna,karena banyak digunakan untuk berbagai macam aplikasi,baik di industri kayu,kertas,dll.
lem pvac di bagi beberapa tingkatan yang di golongkan dengan standart D1,D2,D3 atau D4.Kami akan jelaskan tingkatan tersebut sebagai berikut :
Standart D1 : lem pvac dengan kadar solid content dibawah 20%,biasanya
banyak digunakan untuk lem kertas biasa.
Standart D2 : lem pvac dengan kadar solid content 20 - 35 %,dimana lem
tersebut tidak tahan dengan kelembaban air yang tinggi.
Standart D3 : lem pvac dengan kadar solid content diatas 40 %,lem dengan
standart ini mempunyai kelebihan tahan terhadap
air/kelembaban setelah kering.
Lem dengan standart ini biasanya di gunakan untuk
pemasangan flooring di luar ruangan.
Standart D4 : lem dengan standart ini adalah lem pvac yang paling tinggi
kwalitasnya,karena lem jenis ini disamping tahan dengan air
juga tahan terhadap suhu tinggi ( 80 derajat celcius ) .
B. Lem EPI ( emulsion polymer isocyanate )
Lem jenis ini terkenal dengan lem 2 komponen,karena menggunakan campuran hardener dengan perbandingan 1000 grm : 150 grm.
Kelebihan lem jenis ini adalah tahan terhadap 4 musim, baik daerah panas maupun dingin.lem jenis ini mempunyai standart D4 Boil test,karena dalam standart test nya direbus pada temperature 100 derajat celcius selama 4 jam,kemudian direndam air suhu normal,lalu dimasukkan oven 70 derajat selama 18 jam.
lem ini banyak digunakan di industri perkayuan,baik furniture,flooring maupun woodworking lainnya.
sebagai referensi kita menggunakan lem dengan merk YONA-ADHESIVE dengan type Yona Bond 4700 dan hardener 47,karena banyak digunakan di berbagai pabrik furniture (www.yona-adhesive.com)dan kwalitasnya cukup bagus.
Komentar
Posting Komentar